DUNIA tekstil jadi salah satu pemegang peranan penting tumbuhnya dunia fesyen di Indonesia. Tak ayal hal itu jadi prioritas khusus bagi pelaku industri fesyen.
Apalagi di industri kreatif, fesyen punya kontribusi ekonomi yang besar bagi Indonesia. Dari Data Bekraf, ada tiga subsektor memberikan kontribusi terbesar untuk ekspor. Yakni fesyen 54,54%, kriya 39,01%, dan kuliner 6,31%.
Meski begitu, di balik besarnya potensi pertumbuhan kontribusi fesyen dalam perekonomian di Indonesia, diperlukan kolaborasi yang optimal antara pemerintah, perusahaan garmen, pelaku fesyen.
BACA JUGA : Gantengnya Jokowi Masa Muda, Netizen: Pantes Bu Iriana Diajak Makan Bakso Langsung Mau!
Sadar akan potensi yang besar tersebut, Cotton Council International melalui merek dagang Cotton USA kembali mengadakan Cotton USA Networking 2019.
Menurut CCI Representative di Indonesia Dr Andy Do, sejak tiga tahun yang lalu, CCI mulai lebih aktif untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan geliat industri fesyen di Indonesia.
“Melalui berbagai kolaborasi, sekaligus mengkampanyekan lisensi kami di Indonesia, kami semakin yakin dari waktu ke waktu, pertumbuhan industri fesyen di Indonesia akan menuju tren yang positif," terang Andy Do lewat keterangannya, baru-baru ini.

Saat ini, tambah Andy, semakin banyak masukan positif yang akan berkontribusi bagi keberlangsungan industri fesyen. Selain itu, ada dampak positif khususnya bagi perekonomian Tanah Air.
"Selama sesi diskusi membahas tentang ketersediaan bahan dalam pembuatan pakaian, termasuk katun yang berkualitas, hingga berbagai strategi yang dapat membantu mengoptimalkan pengembangan industri fesyen," lanjut Andy Do.

(Ilustrasi Industri Fashion/ M. Sukardi)
Beberapa perusahaan yang memberikan kain dengan bahan kapas AS diantaranya adalah Apacinti, Kusumahadi, Tyfountex, Visionland, Dan Liris, Grandtex, Lucky Print Abadi, Argo Pantes, Ocean Asia Industry.
Keemudian, bahan tersebut akan dikreasikan oleh beberapa desainer lokal asal Indonesia, diantaranya adalah AKSU, Den Inc, Reves Studio, Rani Hatta, IKYK, KAMI, ETU, JII, Batik Chic, Grand Denim, Eri, Jenahara, Ats The Label, Alexalexa, hingga Salt n Pepper.
BACA JUGA : Video Viral, Lagi Asyik Nonton Avengers: Endgame Tiba-Tiba Atap Bioskop Bocor!
"Kami berkomitmen untuk mendampingi para pelaku industri dalam memahami penggunaan teknologi terbaru, serta membawakan peluang baru dan manfaat untuk industri tekstil Indonesia," pungkasnya.
(Dinno Baskoro)