Dia menambahkan, remaja dengan kegalauannya yang masih tersisa antara sudah keluar dari masa anak-anak, sudah merasa besar, namun belum cukup matang untuk menjadi dewasa, tentu masih memerlukan pengawasan dan pengarahan agar nilai-nilai moral dapat tertanam dengan baik, sehingga ekspresi kebebasan dapat diluapkan dengan cara yang benar serta tidak menjadi ekspresi yang kebablasan.
Baca Juga: Insiden Bulu Mata Palsu Lita MasterChef Indonesia Copot Bikin Ngakak
"Ekspresi kebebasan bisa ditunjukkan dengan cara yang lebih bermakna. Misalnya dengan memanfaatkan seragam yang ada, siswa bebas memodifikasi seragamnya menjadi lebih menarik atau menjadi barang lain (misal tas), di mana barang ini berpotensi untuk dipakai lebih lama dan lebih berguna dibanding hanya menggantung di lemari yang ujung-ujungnya hanya akan dibuang. Jika "barang baru" tersebut digunakan oleh orang yang membutuhkan, bukankah kesenangan akan lebih terasa?" saran Psikolog Diana.
(Martin Bagya Kertiyasa)