Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Budaya Corat-coret Usai Ujian Sekolah, Ekspresi Kebebasan atau Rendahnya Moral?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Senin, 15 April 2019 |14:00 WIB
Budaya <i>Corat-coret</i> Usai Ujian Sekolah, Ekspresi Kebebasan atau Rendahnya Moral?
Corat-coret di kalangan pelajar (Foto: Dok.Okezone)
A
A
A

MOMEN kelulusan sekolah menjadi salah satu momen yang paling diingat. Di momen itu, Anda merasa semua beban yang dipikul selama sekolah lepas dan Anda siap untuk melanjutkan hidup yang dianggap lebih menyenangkan.

Di momen kelulusan itu, anak muda di Indonesia kebanyakan akan melakukan corat-coret seragam sekolah, konvoi, hingga beberapa di antaranya melakukan aksi tawuran sebagai bentuk kebebasan. Budaya ini seperti mendarah daging, selalu ada di setiap tahunnya dan tindakan tegas pun terus dilakukan tapi sepertinya tidak melunturkan "warisan" generasi sebelumnya itu.

Melihat fenomena ini, Psikolog Diana Rohayati, M.Psi, menjelaskan kalau aksi corat-coret ini memang bentuk kebebasan yang dilampiaskan secara sadar oleh remaja dan ini adalah tindakan yang salah!

Baca Juga: Tak Hanya Lihai Memasak, 5 Chef Ini Terlihat Seksi dengan Tato di Tubuhnya

"Bebas dari hambatan yang dalam hal ini berhasil melalui ujian akhir yang dianggap hasil belajar selama 3 tahun sekolah penuh tugas, tentu menimbulkan perasaan luar biasa menyenangkan. Perasaan ini biasanya diluapkan dengan cara corat-coret seragam sebagai ekspresi kebebasannya pada saat kelulusan. Perilaku tersebut sering kali dibiarkan oleh orangtua dan sekolah karena dianggap hanya corat-coret baju dan ini bukanlah hal yang membahayakan dan cukup wajar dilakukan ketika mreka berhasil melalui tahap yang penuh kecemasan dan ketegangan," terang Diana pada Okezone melalui pesan singkat, Senin (15/4/2019).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement