Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kanjeng Sepuh, Lakon Terbaru Program Indonesia Kita

Gabriel Abdi Susanto , Jurnalis-Sabtu, 23 Maret 2019 |12:27 WIB
Kanjeng Sepuh, Lakon Terbaru Program Indonesia Kita
Pentas Kanjeng Sepuh di Taman Ismail Mazuki, Jakarta (Foto: Abdi Okezone)
A
A
A

Karena itu tampilan layar di awal saat teater ini dibuka muncullah adegan anak-anak dengan latar belakang kuburan. Gambaran kuburan pun dalam beberapa sesi menjadi simbol betapa rumitnya hidup manusia bernyawa karena penuh dengan intrik dan selalu bertengkar. Kuburan menjadi simbol kedamaian dimana semua perbedaan sudah tak lagi menjadi persoalan. Kuburan tempat anak-anak bermain menjadi simbol bahwa ruang seperti inilah yang dibutuhkan manusia zaman kini.

Semar yang menjadi ikon (diperankan oleh Butet Kartaredjasa) dan menitis pada pria tua yang tak pernah menjadi perhatian (Marwoto) siapa saja tampil beberapa kali melewati panggung sambil mendorong mainan anak-anak, hanya itu. Sementara adegan dibuat 'freeze' alias para pemain membeku. Ya, adegan ini melambangkan betapa sifat kanak-kanak yang dimunculkan oleh Kaki Semar merupakan simbolisasi betapa manusia zaman kini butuh kembali ke sifat kanak-kanak itu.

Dan sifat kanak-kanak yang sudah ditanam di dalam diri 'Kanjeng Sepuh' itulah yang membuat dirinya terpilih sebagai titisan Arjuna dan Srikandi (diperankan Yu Ningsih). "Arjuna pandai memanah, arti manah adalah hati. Jadi dia pandai memasuki hati,"ujar Kanjeng Sepuh.

Lakon Kanjeng Sepuh di tampilan perdana di 2019 ini tak ketinggalan memunculkan duet Cak Lontong dan Akbar yang berhasil mengocok perut hadirin dengan lawakan-lawakan khas Cak Lontong. Wisben, Juned serta Marwoto makin menambah ger suasana sembari kita semua diajak berpikir serius tentang diri kita. 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement