GLOBALISASI menimbulkan dampak di kalangan masyarakat. Salah satunya, menimbulkan perubahan pola hidup yang lebih modern.
Imbasnya, masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Salah satunya karena adanya ketergantungan terhadap teknologi seperti gadget.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bacaleg DPR RI Dapil Jawa Tengah V Partai Perindo, G.K.R. Ayu Koes Indriyah dalam Podcast Aksi Nyata yang tayang di YouTube Partai Perindo.
Ayu menyebut, salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan di masa sekarang adalah kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri.
“Kalau saya melihat ya anak-anak muda sekarang ini lagi menggandrungin hal-hal yang bersifat global, dan itu terkait dengan HP atau gadgetnya atau ya digitalisasi,” ujar Ayu, dilansir dari YouTube Partai Perindo, Kamis, (5/10/2023).
“Sehingga mereka lebih banyak bermain di dalam gadgetnya, dan kurang tertarik untuk mempelajari hal-hal yang bersifat tradisional yang itu sudah diwariskan turun-temurun oleh para sesepupuh kita, leluhur kita,” katanya.
Ayu juga menilai, banyak masyarakat yang menganggap bahwa melestarikan budaya cukup dilakukan oleh para institusi hingga para praktisi kebudayaan saja. Padahal, agar tetap eksis di tengah gempuran era globalisasi, peran masyarakat juga dibutuhkan demi pelestarian kebudayaan Tanah Air.