HOAKS atau berita palsu merupakan salah satu isu penting yang hingga saat ini masih menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Bahkan, menjelang Pilpres 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI berhasil mengidentifikasi 771 hoaks, kabar bohong, atau berita palsu.
Jumlah tersebut diambil mulai dari periode Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019. Kemkominfo juga menegaskan bahwa konten hoaks yang beredar di dunia maya terus meningkat dari bulan ke bulan.
Baca Juga:
Jokowi Beri Putri Denada Buah Naga Kuning, Harganya Fantastis!
6 Daftar Turis Terburuk di Dunia, Nomor 1 Tidak Heran
Ambil contoh di bulan Agustus 2018, hanya 25 informasi hoaks yang diidentifikasi oleh Tim AIS Subdit Pengendalian Konten Ditjen Aplikasi Informatika. Konten hoaks pun semakin meningkat hingga akhirnya menyentuh angka 353 konten hoaks di bulan Februari 2019.
Menariknya, dari 771 total konten hoaks yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS Kemkominfo, berita hoaks terkait isu kesehatan ternyata jumlahnya sangat tinggi hingga berhasil menduduki peringkat kedua dengan jumlah konten hoaks sebanyak 126. Posisinya tepat berada di bawah isu politik yang menduduki peringkat pertama dengan jumlah konten hoaks sebanyak 181.
Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa contoh hoaks-hoaks kesehatan yang sempat ramai di media sosial seperti Facebook, Whatsapp, Instagram, dan Twitter, berikut Okezone rangkumkan beberapa di antaranya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, Rabu (6/3/2019).
Hoaks vaksin dan imunisasi
Masih banyak masyarakat Indonesia yang menolak dengan keberadaan vaksin dan imunisasi. Kondisi ini yang kemudian memicu timbulnya informasi salah mengenai imunisasi, hingga berujung pada berita palsu. Salah satu hoaks tentang vaksin imunisasi yang cukup viral adalah isu konspirasi penyebaran virus atau penyakit melalui vaksin. Dikabarkan vaksin yang digunakan imunisasi mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah.
Telur Palsu atau Telur Plastik
Pada awal 2018, masyarakat Indonesia sempat digegerkan dengan beredarnya berita hoaks mengenai telur palsu atau telur plastik yang dijual di pasar tradisional dan supermarket. Berita hoaks ini semakin dipercaya karena dilengkapi dengan foto dan video tentang proses pembuatan yang diunggah di YouTube dan media sosial. Namun, Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri menegaskan berita itu adalah berita palsu atau hoaks.
Lele mengandung kanker
Beberapa waktu lalu, beredar sebuah kabar di media sosial bahwa sesuap lele mengandung sekitar 3.000 sel kanker. Hal ini karena lele dianggap sebagai ikan yang paling jorok dan sering dikaitkan dengan kotoran manusia sebagai makanan utamanya. Faktanya, ikan lele justru rendah kolesterol dan yang dijual di pasaran adalah lele hasil budaya di kolam-kolam khusus, sehingga bebas dari pencemaran.
(Santi Andriani)