
Dia menambahkan, gejala klinis tersebut bakal muncul setelah virus rabies mencapai susunan saraf pusat. Selain itu, terjadi ketika menginfeksi seluruh neuron terutama di sel-sel limbik, hipotalamus dan batang otak.
Virusnya bisa masuk ke dalam tubuh hewan dan manusia, melalui kulit yang terbuka atau mukosa. Dilanjutkan bakal bereplikasi dan menjalar dari susunan syaraf perifer ke susunan syaraf pusat.
"Sayangnya, virus rabies sulit dideteksi melalui pemeriksaan darah. Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari gigitan hewan pembawa rabies," tambah dr Nadia.
Akibatnya, sebut dr Nadia, banyak kasus rabies selalu berakhir dengan kematian. Kondisi tersebut menimbulkan rasa takut dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat.