Desain robot yang mereka usung pun telah disesuaikan dengan kebutuhan pertanian. Setiap robot dapat memilah buah yang sekira sudah matang, mencabut daun-daun kering, hingga menyiram seluruh lahan.
Sementara untuk urusan harga, Gary Whishnatzki, salah seorang petani stroberi asal Florida mengatakan, harga jual akan cenderung lebih murah seiring berkurangnya pekerja manusia.
“Para pekerja manusia terus berkurang. Jika kami tidak mencari solusi yang tepat (menggunakan robot), maka harga buah dan sayuran akan jauh lebih mahal, bahkan untuk kalangan menengah sekali pun,” tutur Gary.

Masalah sumber daya manusia (SDM) ini ternyata sangat mendesak. Para petani lokal pun mulai bersatu untuk mendatangi Harv, dan telah berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp126 miliar, termasuk dari perusahaan raksasa seperti Driscoll’s dan Naturipe Farms.