Lebih lanjut, Samanta menjelaskan, durasi terapi umumnya berlangsung selama kurang lebih satu hingga dua tahun. Namun, ada juga klien yang membutuhkan sesi lebih panjang karena terkendala berbagai hal, termasuk ketidaksabaran mereka dalam mengikuti sesi terapi.
Oleh karena itu, para orangtua diimbau untuk memberi dukungan penuh kepada anak-anak mereka selama proses terapi berlangsung.
“Orangtua harus mensupport, jangan menunjukkan sikap seolah-olah terbebani karena harus nganterin anak. Selain itu, jangan kepo atau bertanya langsung kepada anak. Terapi itu sifatnya rahasia, kalau anaknya mau cerita hargai kalau tidak juga hargai,” pungkas Samanta.
(Utami Evi Riyani)