Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kasus Guru Cabuli 34 Murid di Bandung, Benarkah Pria Kidal Cenderung Pedofil?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 22 Januari 2019 |15:32 WIB
 Kasus Guru Cabuli 34 Murid di Bandung, Benarkah Pria Kidal Cenderung Pedofil?
Ilustrasi. (Foto: Playbuzz)
A
A
A

KASUS pedofila ternyata masih ada di Indonesia, baru-baru ini sebuah kasus pedofil di Bandung kembali mencuat. Kali ini, seorang guru les kepergok mencabuli 34 anak muridnya.

Kejadian ini tentunya menjadi kekhawatiran kita bersama. Guru yang seharusnya menjadi panutan malah bertindak di luar nalar manusia. Apa yang dilakukan tersangka pun menjadi bukti bahwa pedofil masih berkeliaran di masyarakat.

Nah, untuk membahas pedofil lebih jauh, Okezone mendapatkan asumsi bahwa mereka yang kidal memiliki kecenderungan untuk menjadi pedofil. Namun, apakah ini asumsi sesat atau fakta, perlu penjelasan lebih lanjut.

Dilansir dari Medical Daily, beberapa psikolog berpendapat bahwa mendefinisikan pedofilia sebagai tindakan kriminal atau gangguan mental tidak begitu hitam dan putih.

Baca Juga: 5 Tampilan Tyas Mirasih Pakai Rok Mini, Seksinya Kebangetan!

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan di University of Windsor di Kanada telah menemukan bahwa pedofil cenderung kidal dan sering memiliki cacat wajah yang dangkal, yang dikenal sebagai Minor Physical Anomaly (MPA). Hasil menunjukkan bahwa aspek-aspek tertentu dari perkembangan saraf dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk kecenderungan pedofilia.

"Bukti terus bertambah untuk mendukung dasar perkembangan saraf dari pedofilia," jelas ketua peneliti Fiona Dyshniku dalam sebuah pernyataan.

"Kami menemukan bahwa pedofilia memiliki dasar biologis, dengan onset yang sangat dini, bahkan prenatal, ini akan mempengaruhi dan meningkatkan metode pengobatan untuk kelompok ini," terangnya.

Dyshniku dan rekan-rekannya pun mengadakan tes terhadap 140 pria dewasa yang dirujuk ke Laboratorium Kurt Freund, dari Pusat Ketergantungan dan Kesehatan Mental di Toronto. Mereka dievaluasi untuk melihat kelainan fisik tertentu dan kidal yang dimiliki berkaitan dengan perilaku fedopil.

Setiap peserta dinilai untuk perilaku seksualnya yang "menyimpang" atau ilegal dengan menggunakan tinjauan file forensik dan medis, wawancara mengenai riwayat seksual, dan pengujian phallometrik untuk preferensi erotis.

Baca Juga: Intip 5 Gaya Istri Manny Pacquiao yang Doyan Tenteng Tas Hermes

Dari penelitian ini, laki-laki yang memiliki cacat wajah dan di kepala, cenderung lebih pedofilia dibandingkan dengan laki-laki normal. Pria dengan gangguan bentuk wajah dan kepala mendapat skor tertinggi pada indikator pedofilia. Anomali wajah dan kepala ini termasuk daun telinga yang tidak melekat ke rahang atau telinga yang cacat.

Namun, perlu diketahui malformasi wajah cenderung berkembang karena lapisan jaringan embri primer yang sama yang membentuk sistem saraf pusat selama trimester pertama dan kedua kehamilan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement