Survei ini dilakukan pada 11 maskapai tentang nilai gizi dari camilan dalam penerbangan mereka. Para peneliti juga menanyakan tentang prosedur di sekitar tangki air.
“Pesawat datang, (tapi tangki) tidak dikosongkan dan dibersihkan, karena tidak ada waktu untuk itu. Tangki air diisi setelah penggunaan. Apa pun yang ada di sana tetap ada dan berada di sana," kata Charles Platkin, seorang profesor nutrisi dan direktur eksekutif dari Pusat Kebijakan Pangan.
Standar air minum pada penerbangan oleh maskapai yang berbasis di AS berasal dari aturan air minum pesawat EPA, yang bergantung pada pelaporan sendiri oleh industri dan mengharuskan tangki air dibersihkan hanya empat kali per tahun.
“(Aturan) dikembangkan karena ada masalah dengan bakteri coliform, yang merupakan kelas bakteri yang luas. Saya tidak ingin membuat orang takut, tetapi itu kotor. (Pada 2004), EPA melakukan tes maskapai penerbangan dan menemukan 15 persen dari pesawat yang diuji positif mengandung coliform," tutur Platkin.
Baca Juga: Mengulik Asal-usul Tanjakan Gombel, Lokasi Kecelakaan Novelis Nh Dini