Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan Salah, Pria Juga Bisa Kena Sindrom Baby Blues

Risda Nadiva , Jurnalis-Senin, 26 November 2018 |14:32 WIB
Jangan Salah, Pria Juga Bisa Kena Sindrom <i>Baby Blues</i>
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PROSES kehamilan memang panjang dan berat untuk dilalui seorang ibu. Tidak heran, ketika kelahiran si ibu pun terkadang mengalami sindrom baby blues.

Baby blues juga dikenal sebagai postpartum blues atau postpartum distress syndrome, ini adalah perasaan emosional yang dirasakan Bunda setelah melahirkan. Ciri-cirinya, seperti mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan.

Meskipun tidak semua, tapi 50-80 persen dari Bunda yang baru melahirkan mengalami baby blues. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ayah pun bisa mengalami baby blues. Tercatat lebih dari 25 persen ayah mengalami sindrom ini, meskipun tidak mungkin bisa hamil atau melahirkan.

Baca Juga: Gaya Pertama Cut Meyriska Berhijab, Bikin Jatuh Hati!

Lantas, apa penyebab yang membuat mereka bisa terkena sindorm ini? Menurut penelitian dari Swedia selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar pria berusaha berjuang menerima statusnya sebagai ayah baru.

Melansir situs Guardian, penelitian terbaru ini mencoba untuk menghitung berapa banyak pria yang mengalami depresi baby blues. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil antara 4-10 persen pria. Sementara itu, dalam sampel kecil dari 447 ayah, tercatat sebanyak 28 persen pria memiliki gejala yang dinilai di atas tingkat ringan depresi.

Selain itu, satu dari lima ayah yang menderita depresi mencari bantuan, meskipun sepertiga dari mereka berpikir untuk melukai diri mereka sendiri. Sementara wanita di Inggris sering ditanya serangkaian pertanyaan yang menyaring depresi pascakelahiran, yang mempengaruhi sekira 13% wanita, kesehatan mental ayah jarang dinilai.

Baca Juga: 65 Hari Tanpa Matahari? Utqiagvik Berikan Kehidupan Layaknya di Luar Angkasa

Penulis utama makalah Swedia, Elisa Psouni, dari Departemen Psikologi di Universitas Lund, mengatakan Skala Depresi Pascakelahiran Edinburgh (EPDS) yang digunakan, baik untuk wanita maupun pria, tidak begitu akurat.

Penelitiannya menunjukkan tingkat depresi yang lebih tinggi pada ayah, karena menambahkan skor yang lebih mencerminkan gejala depresi laki-laki seperti gelisah, marah, mudah tersinggung, bekerja lebih lama, dan minum terlalu banyak.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement