"Lurik itu ada yang modern dan klasik, pewarnaannya ada yang sintetis dan alami. Lurik itu simpel banget, karena sederhana ada garis-garis lurus dan gampang diotak atik. Aku senang dari sesuatu hal yang sederhana bisa saya bikin sesuatu yang lain," kata Lala di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca juga: 5 Pesona Patricia Yora, Pilot Muda yang Aduhai
Lala rencanannya akan membawa 6 koleksinya untuk dipamerkan di Belanda. Dengan mengusung tema yang kasual etnik, Lala juga akan menambah nuansa batik dengan warna-warna yang kalem.
"Di Belanda mungkin yang orang-orang dulu mengenalnya. Kali ini saya ingin mengangkat keindahan lurik Yogyakarta dalam tema kasual etnik. Jadi lebih banyak bermain di layering, ada yang pakai outer panjang, pakai dalaman, celana ditambah syal. Saya akan lebih banyak menyajikan koleksi tunik dan celana panjang," jelasnya.
Lala berharap ajang Modest Heritage Indonesia tersebut dapat memperkenalkan budaya Indonesia lewat karya-karyanya. "Ini tantangan karena pertama kali untuk saya untuk membawa nama Indonesia. Mudah-mudahan sambutannya bagus," harapnya.
(Renny Sundayani)