SAAT kehamilan, rahim seorang ibu dianggap sebagai tempat teraman di alam semesta ini dari segala macam virus dan bakteri. Namun siapa sangka, beberapa penyakit dapat menjangkit janin mulai dari kandungan, seperti autis.
Para peneliti di New England Journal of Medicine menemukan, Autism Spectrum Disorder (ASD) atau gangguan neurologis yang mempengaruhi perkembangan otak normal, dan mempengaruhi bidang interaksi sosial dan keterampilan komunikasi, dapat berkembang tepat di rahim.
Para peneliti menyebut bahwa mutasi gen dan faktor lingkungan bertanggung jawab atas munculnya autisme di dalam rahim. Aktivitas gen yang tidak normal menyebabkan jumlah pembentukan sel otak yang berlebihan di korteks pra-depan otak, yang terletak tepat di belakang dahi. Menurut para ahli, hal ini merusak kemampuan emosional, komunikasi, dan fungsi sosial otak yang normal, yang mengarah ke autisme.
Faktor lingkungan seperti paparan berlebihan terhadap polusi dan bahan kimia radioaktif dan beracun juga dapat menyebabkan kelainan dalam perkembangan otak.
Baca Juga: 5 Wanita Ini Pegang Rekor Karena Penampilannya yang Unik

Selain itu, tekanan darah tinggi ibu selama kehamilan (pre-eklamsia) dan kurangnya oksigen yang memadai saat lahir (asfiksia) atau tantangan yang terkait dengan pengiriman lainnya, beresiko tinggi untuk mengembangkan autisme bahkan sebelum lahir.
Melansir The Health Site, ada beberapa langkh yang perlu Anda lakukan untuk mencegah bayi Anda terkena autisme di dalam rahim.
Jauhi polusi udara
Paparan polusi udara selama kehamilan, terutama trimester ketiga, dapat menyebabkan kerusakan pada otak anak Anda di dalam rahim, sehingga meningkatkan risiko mengembangkan autisme sebelum lahir. Cobalah semua cara untuk menghindari bahan kimia beracun dan polutan di udara, bekerja di dalam ruangan, jauhkan dari lalu lintas yang padat dan banyak lagi.
Hindari bahan kimia beracun
Paparan bahan kimia beracun seperti polutan, logam tertentu, pestisida dan phthalates selama kehamilan meningkatkan risiko autisme di dalam rahim. Anda mungkin juga harus membatasi asupan makanan kaleng, hindari botol air yang terbuat dari plastik atau aluminium dan kosmetik dan produk perawatan pribadi lainnya yang mengandung bahan kimia.
Baca Juga: Bukan Payudara, Sentuh 5 Titik Rangsang Ini Bikin Wanita Horny Berat
