Meminum dua-lima cangkir sehari juga menurunkan angka kematian dini hingga 12%. Sedangkan meminum hanya secangkir kopi atau kurang dari itu hanya menurunkan angka kematian 6-8% saja.
“Rutin mengonsumsi kopi nyatanya berbanding terbalik dengan kematian, termasuk di antara mereka yang minum delapan gelas atau lebih per hari dan mereka dengan polimorfisme genetik yang menunjukkan metabolisme kafein yang lebih lambat atau lebih cepa,” ungkap studi tersebut.
Temuan tersebut ditunjang oleh studi yang dilakukan peneliti dari Heinrich-Heine University dan IUF-Leibniz Research Institute for Environmental Medicine di Jerman yang dipublikasikan pada jurnal PLOS Biology. Menurut penelitan tersebut, kafein ternyata mampu meningkatkan kesehatan sel yang melapisi pembuluh darah arteri dan vena.
“Hasil penelitian mengindikasikan metode baru kafein, yang mendorong perlindungan dan perbaikan otot jantung melalui aksi mitokondria p27. Hasil ini harus mengarah pada strategi yang lebih baik untuk melindungi otot jantung dari kerusakan, termasuk pertimbangan konsumsi kopi atau kafein pada lansia,” tutur pemimpin studi, Profesor Judith Haendeler.
(Helmi Ade Saputra)