Satu lagi yang identik dengan tatanan interior hotel adalah desain mebel yang tidak terlalu rumit. Mebel dengan desain yang cenderung luruslurus saja (clean line ). Warnanya pun dipilih yang natural, seperti warna kayu atau yang cenderung kecokelatan.
“Untuk warna tidak harus menggunakan warna alami. Pilihan warna terang seperti biru juga bisa diterapkan untuk mendapatkan kesan di pantai atau warna hijau yang mengesankan suasana pegunungan. Untuk ruangan, biasanya dipilih pernak-pernik yang bentuk garisnya pun cenderung tidak rumit,” tegas Farissa. Tanaman berdaun hijau juga bisa dipilih sebagai aksen untuk ruang makan dan ruang keluarga.
Pencahayaan juga penting agar kesan hotel makin terasa. Hotel biasanya menggunakan lampu halogen yang memberi kesan mewah berbeda dengan rumah yang umumnya memakai lampu neon agar benderang sekaligus irit. Interior ala hotel juga mensyaratkan penggunaan karpet untuk setiap interiornya.
“Penggunaan karet tidak harus penuh, tetapi bisa dipilih di tempat-tempat tertentu. misalnya, dekat tempat tidur karena orang bangun tidur biasanya membutuhkan karpet sebelum kaki menyentuh dinginnya lantai. Karpet juga bisa digunakan di ruang lain untuk memberi aksen pada pilihan mebel yang relatif senada dan bergaris sama,” tutur Farissa.
(Abu Sahma Pane)