Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Antara Kanker dengan Stroke, Testosteron Tinggi atau Rendah Mana yang Lebih Baik?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 26 Juni 2018 |15:36 WIB
 Antara Kanker dengan <i>Stroke</i>, Testosteron Tinggi atau Rendah Mana yang Lebih Baik?
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kadar hormon yang tinggi dapat meningkatkan risiko masalah prostat. Namun, kadar testosteron yang lebih tinggi dapat membawa efek negatif di kemudian hari. Tingkat hormon testosteron yang sangat tinggi dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit prostat seperti kanker dan telah dikaitkan dengan agresi yang lebih tinggi.

Penulis studi, Profesor Gillian Bentley menambahkan, tingkat testosteron yang sangat tinggi dan sangat rendah dapat berimplikasi pada kesehatan pria. Karena itu, penting untuk mengetahui kondisi kanak-kanak pria, untuk membangun gambaran kondisi atau penyakit tertentu.

Penelitian ini mengukur tinggi badan, berat badan, usia pubertas, tingkat testosteron, dan data kesehatan lainnya dari 359 pria warisan Bangladesh.

Kelompok berbeda yang diukur adalah laki-laki yang selalu tinggal di Bangladesh, mereka yang pindah ke Inggris sebagai anak-anak dan dibesarkan di sana, mereka yang pindah ke Inggris saat dewasa, pria yang lahir di Inggris ke Bangladesh, orang tua migran dan orang Eropa kelahiran Inggris.

Studi menjelaskan bahwa anak laki-laki yang tumbuh di lebih banyak kemiskinan atau lingkungan yang lebih berbahaya, memiliki tingkat testosteron yang lebih rendah.

Adapun penyakit yang dialami jika tanpa kekurangan testosteron dan mengalami diabetes tipe 2, arthritis, penyakit jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan depresi klinis.

Penyakit itu lebih umum di antara para pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah dari normal, dan pria yang sama juga mungkin memiliki lebih dari satu penyakit sekaligus.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement