Markas Siluman
Gambaran tempat ini kini, jangan disamakan dengan jaman dahulunya. Ketika dulu, tempat ini adalah sebuah tempat yang megah nan mewah dan penuh dengan pesona feminisme atau kesan kewanitaan, amat sangat jauh dari kesan angker seperti sekarang ini yang terjadi.
Menilik tentang Goa Siluman, sebenarnya tempat ini dahulunya merupakan sebuah calon tempat yang digunakan untuk pemandian para putri-putri serta selir Kerajaan Mataram, yang sekarang bernama Kraton Yogyakarta tersebut. Dikatakan calon, karena dari semenjak didirikan sampai sekarang, belum pernah sekalipun tempat ini difungsikan alias belum ada sekalipun seorang putri cantik kraton yang siram dan mandi di tempat ini.
Menurut sang juru kunci, hal ini terkait erat dengan pindahnya kraton ke beberapa wilayah, dari kawasan Kota Gede kemudian ke Plered, kemudian ke Ambarketawang yang semuanya berada di kawasan Bantul. Sampai yang terakhir kalinya sampailah di tempat menetapnya yang terakhir, yaitu tempat dimana sekarang Kraton Yogyakarta megah berdiri yaitu tepat di jantung kota Yogyakarta.
Ceritanya, saat Kraton berada di Kota Gede, tak berselang lama memaksa kraton harus berpindah tempat. Beberapa opsi muncul saat itu, salah satunya kawasan Wonocatur ini. “Harusnya wahyu untuk keraton itu, jatuh di kawasan Wonocatur ini,” kata Harno.
Raja yang menjabat kala itu, lanjut Harno, mendapat wangsit atau bisikan batin untuk memindahkan kerajaan dari Kota Gede ke kawsan Wonocatur. Persiapan pun telah dilakukan, termasuk salah satunya yang pertama didirikan adalah pemandian yang mewah untuk para putri istana yang kini menjadi Goa Siliman tersebut.
Belum sampai rampung semuanya, kemudian muncul wangsit lainnya. Ternyata kerajaan tidak jadi didirikan di Wonocatur, wangsit kemudian mengharuskan sang raja untuk memindah kerajaan ke Plered. Kawasan Wonocatur yang diimpi-impikan menjadi sebuah istana megah lalu musnah sudah.