SETIAP orang tentu ingin bisa mencapai cita-citanya. Tapi tidak semuanya bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Entah itu karena keterbatasan biaya atau kurang dukungan dari orang-orang terdekat. Hal ini pula yang terjadi pada Karen Carlotta.
Memiliki impian sebagai seorang juru masak sejak remaja, KC (sapaan akrabnya) terpaksa mengambil jurusan ekonomi ketika kuliah mengikuti keinginan orangtuanya karena pada waktu itu juru masak bukan pekerjaan bergengsi seperti sekarang. “Saya tidak tahu apa yang saya lakukan sepanjang kuliah, karena saya benar-benar tidak tertarik,” ujarnya seperti yang dikutip dari rilis yang diterima Okezone, Kamis, 17 Mei 2018.
Selepas kuliah, KC mulai bekerja pada sebuah bank. Akan tetapi saat itu dirinya mengalami tekanan pikiran yang cukup berat dan pada akhirnya membuat ia keluar dari pekerjaan. Kondisi itu akhirnya membuat orangtua KC memberikan izin kepada anaknya untuk mengejar cita-citanya.
KC kemudian kuliah kembali di Singapore Hotel and Tourism Education Center (SHATEC) dan mengambil jurusan Pastry & Baking. Dirinya menjalani kuliah dengan perasaan senang dan mudah menerima pelajaran. KC pun berhasil lulus dengan predikat Cum Laude.
Perjalanan karirnya untuk memperjuangkan cita-cita semasa kecil dimulai KC saat ia bekerja sebagai Pastry Chef di sebuah toko kue kecil namun terkenal di Singapura. Di toko kue itu dirinya berguru pada Laurent Bernard, seorang artisan chocolatier asal Prancis. Kemudian dia melanjutkan perjalanan karirnya di sebuah restoran fine dining ternama, One Rochester yang membuat namanya mulai terkenal.
KC kemudian kembali ke Jakarta untuk meneruskan karirnya. Di kota metropolitan itu dirinya berkenalan dengan Adhika Maxi, seorang chef muda dari French Culinary Institute, New York. Keduanya kemudian berkolaborasi membesarkan sebuah restoran. Di situ dirinya berhasil menciptakan kue Red Velvet yang mencuri perhatian banyak orang.