Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Idap Anoreksia Parah Wanita Ini Berhasil Miliki 2 Orang Anak

Annisa Aprilia , Jurnalis-Kamis, 10 Mei 2018 |20:37 WIB
Idap Anoreksia Parah Wanita Ini Berhasil Miliki 2 Orang Anak
Penderita Anoreksia (Foto: The Sun)
A
A
A

EMMA O'Neil bukanlah siapa-siapa, tapi perempuan berusia 28 tahun ini mengidap anoreksia sejak usia 14 tahun dan berat badannya mencapai 12 kg pada titik terendahnya. Sebelum mencapai berat badan terendahnya, Emma sempat menjalani diet yang membuatnya menahan lapar hingga 10 hari.

Dia menjalani diet Shreddies setelah merasa putus asa ketika menurunkan berat badan. Oleh karena keadaannya yang memprihatinkan, banyak orang yang mengatakan Emma tidak bisa mengandung, karena kerusakan pada tubuhnya.

Namun, pada akhirnya Emma bisa meruntuhkan semua pernyataan yang dilontarkan padanya. Sekarang dia telah menjadi ibu dan sedang merayakan kedatangan Jenson, anaknya yang berusia empat minggu, bersama dengan Rose, putrinya yang sudah berusia dua tahun, di rumahnya di Glasgow, Skotlandia, bersama pula dengan pasangannya Jonathan.

Ibu dua anak ini sekarang memiliki berat yang sehat. Emma pun membagikan rahasianya tentang bagaimana dia mengatasi penyakit itu.

“Salah satu hal yang menarik saat jadi penderita anoreksia adalah ketika saya diberi tahu bahwa saya tidak mungkin memiliki anak. Tapi meski begitu, hamil memang membuatku sangat sadar diri, karena tiba-tiba tubuhku berubah dari sangat kecil menjadi kembung dan besar," ungkap Emma, dikutip dari The Sun, Kamis (10/5/2018).

Jonathan memberi Emma pendekatan yang sehat untuk makanan lagi, pergi berkencan malam, dan memasak makanan besar, membuat saya merasa aman makan lagi.

"Sekarang saya ingin membantu orang-orang menyadari masih ada jalan keluar dari anoreksia dan Anda dapat mengubah hidup Anda menjadi normal kembali," imbuhnya.

Ketika dia baru berusia 14 tahun, Emma dirawat di rumah sakit dengan berat di bawah rata-rata gadis seusianya. Dia berjuang untuk berbaring di tempat tidur rumah sakit karena tulang rusuknya yang menonjol membuat memar kulitnya.

"Saya tidak menyadari betapa sakitnya saya dan efeknya terhadap masa depan saya pada saat itu karena saya masih sangat muda. Badan saya tersisa kulit dan tulang, bahkan berbaring di tempat tidur rumah sakit akan menyebabkan saya dipenuhi memar karena saya sangat lemah," lanjutnya.

Saat hamil Emma mengalami morning sickness yang cukup buruk hingga usia kandungannya 36 minggu. Kondisi ini membuat pikirannya kacau.

 “Tapi saya tahu bahwa keselamatan bayi saya adalah yang terpenting, jadi saya berjuang lagi dan perasaan melihat bayi yang baru lahir membuat semuanya berharga," sambungnya.

(Renny Sundayani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement