Namun untuk melakukannya perlu dilakukan serangkaian tes dan pertimbangan seperti kondisi pendonor maupun resipien harus benar-benar baik dan jumlah hati yang diambil tidak boleh mengganggu fungsi kehidupan dari pendonor.
Sebelum dilakukan transplantasi akan ada pemeriksaan skrining yang membutuhkan waktu kira-kira 3 bulan. Ada pula penilaian yang menjadi pertimbangan dan dikenal dengan istilah MELD score. Bila hasil pemeriksaan baik, maka transplantasi bisa dilakukan. Tentunya transplantasi menimbulkan efek samping namun masih bisa diatasi oleh para dokter yang menangani pasien.
"Tubuh memiliki sifat imunitas yang akan menolak organ asing. Hati dari orang lain yang dimasukkan dianggap sebagai benda asing sehingga sistem imun berusaha menghilangkannya. Untuk mencegah kerusakan hati yang didonorkan, maka pasien harus minum obat long life, tapi dipantau secara berkala," ungkap dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr Andri Sanityoso SpPD-KGEH saat ditemui dalam sebuah acara, Senin (7/5/2018) di kawasan Jakarta Pusat.
Lebih lanjut dr Andri menjelaskan bila semakin lama obat yang diminum pasien dosisnya akan semakin kecil. Hal itu diperlukan guna mempertahankan hati yang didonorkan agar tidak dirusak sistem imun.