PENYAKIT gagal hati mungkin masih belum familiar di telinga masyarakat. Akan tetapi, sebenarnya angka kasus penyakit ini di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah pasien penyakit hati mencapai 20 juta jiwa dimana 20-40% di antaranya mengarah ke sirosis hati.
Gagal hati merupakan tahap akhir dari penyakit hati kronis. Gejala penyakit ini antara lain kuning pada kulit dan mata, nyeri pada bagian atas perut sebelah kanan, perut buncit, mual, muntah darah, BAB berwarna hitam, serta gangguan kesadaran. Sama seperti penyakit kronis lainnya, gagal hati memerlukan perawatan untuk menyembuhkannya.
Saat ini terapi perawatan yang diberikan pada pasien gagal hati adalah transplantasi hati. Ada dua pilihan untuk melakukan transplantasi yaitu donor organ dari orang yang sudah meninggal atau donor hidup. Di Tanah Air, transplantasi hati yang sekarang dikerjakan hanya dari donor hidup dimana sebagian hati pendonor diambil untuk dicangkokkan pada pasien penerima hati atau resipien.
Transplantasi hati dengan donor hidup pada anak dan orang dewasa memiliki perbedaan dalam jumlah yang diambil. Sekadar informasi, hati terbagi atas 8 segmen. Pada anak, dibutuhkan paling tidak 2 segmen untuk transplantasi sedangkan pada orang dewasa membutuhkan hingga 50% segmen.
Baca Juga: Sepatu 'Gembel' Agnez Mo hingga Komentar Netizen yang Menohok