Satu kasus, salah satu dari mereka menderita demam parah. Kemudian jari dan lutut bengkak, kemerahan, dan infeksi kulit. Semua masalah itu pun berujung pada sulitnya penyembuhan. Ya, bisa dikatakan apa yang mereka alami sama seperti yang dirasakan penderita diabetes yang sudah lama menderita masalah tersebut, luka sebesar apapun, tidak akan pernah terasa!
“Ketika gejala ini terjadi, saat itulah kita tahu ada sesuatu yang tidak benar,' kata Isra pada Daily Mail Australia, Senin (27/11/2017). "Kita harus segera dibawa ke rumah sakit dengan harapan belum sampai ke tulang karena bisa menyebabkan operasi termasuk amputasi,” tambahnya singkat.
Tanda-tanda pertama dari kondisi tersebut terungkap ketika Isra berusia tiga tahun saat dia tidak menangis setelah dia secara tidak sengaja menusukkan jarinya dengan pensil. "Setelah kejadian itu, ibu saya tidak mengerti mengapa saya tidak menangis setelah melukai jari saya sendiri," ungkapnya.
Pada usia tiga tahun, Isra didiagnosa mengalami kondisi tersebut setelah luka di bawah jempol kakinya gagal sembuh. Ketika dokter melihat luka di bawah jempol kaki Isra, mereka mengatakan bahwa luka itu tampak seperti luka pada pria berusia 60 tahun yang menderita diabetes.
"Saya diuji diabetes, tapi hasilnya nihil. Setelah itu, tim ahli bedah saraf datang dan mulai melakukan tes untuk melihat apa yang terjadi dengan saraf saya. Mereka terkejut dengan hasilnya karena mendapati saraf saya tidak sampai ke kaki bagian bawah dan tangan bagian bawah, sehingga menghentikan saya untuk memiliki rasa pada bagian bawah tubuh saya,” jelas Isra.