Masjid tersebut diusulkan 14 tahun yang lalu ketika Mahmoud Ahmadinejad menjadi walikota Teheran. Ketika Mohammad Bagher Ghalibaf menjadi walikota, desain itu diberikan kepada Fluid Motion.
"Sumber terbesar kami untuk proyek ini adalah Alquran sendiri," kata arsitek. "Kami mencoba merancang masjid ini dengan kerendahan hati, kesederhanaan dan itikad baik, dan bukan masjid untuk mendapatkan kebanggaan tersendiri dari ketinggian strukturalnya. Masjid Vali-e-Asr terletak di dekat taman mahasiswa dan teater kota. Kami ingin terhubung lebih baik dengan generasi muda," terang mereka.
Ide bangunan masjid terinspirasi oleh masjid Quba, yang tertua di dunia yang berasal dari masa hidup nabi Muhammad. "Kesederhanaan adalah ciri utama masjid pertama," kata mereka. Para arsitek memikirkan konsep satu ruang dan merancangnya sehingga titik poin ruang besar di masjid.
Daneshmir dan Spiridonoff berkata, Masjid Vali-e-Asr tidak memiliki menara, atau sebuah kubah. Begitu juga dengan masjid pertama. "Sebuah masjid adalah tempat untuk beribadah. Alquran tidak mendikte struktur khusus untuk itu. Itulah yang harus digaris bawahi," tukasnya.
(Renny Sundayani)