PEMERIKSAAN inspeksi visual dengan asam asetat agaknya masih terdengar asing di telinga sebagian besar kaum wanita Indonesia. Sebaliknya, pemeriksaan pap smear lah yang lebih akrab dan terkenal.
Padahal, keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu mendeteksi kanker serviks secara dini. Inspeksi visual dengan asam asetat atau IVA, merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin, seperti yang dikutip dari laman resmi Yayasan Kanker Indonesia, Senin (23/10/2017).
"Tes IVA bisa dilakukan oleh tenaga yang terlatih, seperti bidan, dokter di puskesmas, dan hasilnya bisa langsung diketahui. Sementara pap smear harus dilakukan di laboratorium dan hasilnya bisa seminggu," ucap dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ketika diwawancarai Okezone, Senin (23/10/2017).
Dengan melakukan tes IVA, seorang wanita nantinya akan dilihat secara langsung leher rahimnya oleh dokter. Hanya dengan bantuan cahaya yang cukup, mata telanjang dokter akan mengamati kanker pada leher rahim. Kemudian, leher rahim akan diberi larutan asam asetat.
Dalam program yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tes IVA dilakukan secara gratis. Sehingga para wanita bisa memeriksakan dirinya, mulai hari ini dan besok di ruang Siwabessy, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam acara tersebut, tersedia 30 bilik untuk memeriksakan alat reproduksi dan hasilnya bisa diperoleh secara langsung.
BACA JUGA: