Memasuki kabupaten Karanganyar udara mulai terasa sejuk. Kira-kira suhu mencapai 21,5 derajat Celcius. Cukup dingin untuk ukuran siang hari yang cerah. Setelah melewati gerbang kawasan wisata Candi Sukuh dan Candi Cetho, landskap berubah menjadi hamparan tanaman teh di kanan kiri jalan yang meninggi hingga kaki gunung.
Di hamparan kebun teh yang hijau ini saya melihat beberapa petani teh tengah sibuk memetik daun teh. Rupanya teh menjadi komoditi utama dari kabupaten Karanganyar dengan hasil produksi mencapai 11 ton per hari. Di sela - sela tanaman teh, saya juga melihat beberapa turis asal India tengah sibuk berfoto selfie. Sedikit orang yang mengunjungi kebun teh Kemuning ini membuat saya senang. Saya jadi bisa menikmati panorama alam cantik ini sendirian.
Saya pun memutuskan trekking melalui jalur sempit di antara tanaman teh. Jalur ini meninggi menuju lereng gunung. Disini saya berhenti sebentar untuk menikmati suasana alam yang rileks dan tenang. Udara disini sungguh bersih dan sejuk. Panoramanya serba hijau, membuat segar mata. Dari sini Gunung Lawu terlihat cantik juga dengan rona kehijauan. Di sekitar kebun teh Kemuning ada beberapa bangunan yang dijadikan rumah teh.
Selain diproduksi menjadi minuman teh kemasan, tanaman teh di kebun teh Kemuning ini juga untuk disajikan kepada para wisatawan yang berkunjung. Disini ada beberapa rumah teh dengan berbagai konsep seperti Bale Branti yang berkonsep rumah adat Jawa Joglo. Sedang rumah teh Ndoro Dongker berkonsep ala rumah kolonial Belanda.