Minyak ikan, lanjut dr Fiastuti, juga mengandung anti-katabolik. Gunanya dapat mencegah pecahnya protein yang berimbas pada kehilangan masa otot. Juga, pasien rentan mengalami pemecah lemak dalam tubuh.
Akibatnya, pasien akan mengalami malnutrisi. Dampaknya ditandai dengan penurunan berat badan secara drastis. Ini juga terjad akibat hilangnya nafsu makan.
Tak cuma itu, konsumsi minyak ikan juga membantu meningkatkan kesembuhan secara menyeluruh. Minyak ini dapat meningkatkan efek terapi dan toleransi pasien, terutama saat menjalani kemoterapi.
"Minyak ikan atau asam lemak omega 3 yang tinggi adanya di aneka ikan-ikan yang hidupnya di laut dalam. Pasien kanker jangan abaikan pentingnya makan minyak ikan setiap hari," pungkas Dr Fiastuti ramah.
(Helmi Ade Saputra)