Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenali Ciri-Ciri Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memicu Gangguan Fungsi Paru-Paru

Dewi Kania , Jurnalis-Minggu, 30 Juli 2017 |10:20 WIB
Kenali Ciri-Ciri Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memicu Gangguan Fungsi Paru-Paru
Ilustrasi (Foto: Spinehealth)
A
A
A

PENYEBAB terjadinya penyakit skoliosis sangat beragam. Mulai dari disebabkan kelainan bawaan lahir atau pengaruh usia yang semakin menua.

Skoliosis merupakan penyakit kelainan tulang punggung atau belakang yang melengkung. Sebagian kasusnya bersifat ringan, tapi dalam kondisi tersebut harus segera diterapi. (Baca Juga: Dampak bila Skoliosis Tidak Ditangani Sedini Mungkin)

Dijelaskan Spesialis Bedah Tulang Punggung dr Phedy SpOT-Spine, skoliosis bisa disebabkan karena kelainan kongenital, kasus celebral palsy dan degradasi mental. Tapi ada kasus lainnya yang tidak diketahui penyebabnya.

"Skoliosis yang paling banyak ditemukan yaitu idiopatik pada remaja. 90 persen dialami remaja usia 10-18 tahun," ujar dr Phedy saat ditemui di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Pada skoliosis idiopatik, lanjut dr Phedy, tidak diketahui penyebab pastinya. Ada yang menyebutkan akibat faktor hormonal atau masalah penuaan. (Baca Juga: Membedong Bayi Pengaruhi Bentuk Tulang Belakangnya di Kemudian Hari)

Seseorang yang menderitanya akan mengalami kondisi tulang punggung yang melengkung. Bila tidak segera ditangani, efek sampingnya tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk mengetahui tanda-tanda skoliosis, pasien yang mengeluh sakit punggung akan dicek bagian tulang belakangnya. Pasien akan diminta membungkuk, lalu dokter memeriksa bagian iga kanan dan kirinya.

"Kalau tidak sama tinggi, pasien kena skoliosis. Begitu juga dengan panggul kanan dan kirinya tidak sama tinggi," imbuhnya.

Sebaiknya deteksi dini skoliosis dilakukan sejak usia 10-12 tahun. Semakin muda usianya untuk terdeteksi, dokter mudah menangani skoliosis. (Baca Juga: 5 Tanda Harus Segera Periksa Tulang Belakang)

Adapun pasien yang banyak menderita skoliosis idiopatik yaitu wanita. Penambahan kelengkungan skoliosis setiap tahun sekira 10 derajat. (Baca Juga: Waspadai Skoliosis, Penyakit Kelainan Tulang Belakang yang Bisa Berujung pada Gangguan Jantung)

Kondisi skoliosis yang tidak fatal tingkat kelengkungan tulang punggungnya hingga mencapai 45 derajat. Lebih dari itu, pasien harus berkonsultasi dengan dokter.

Bila tak ditangani segera, skoliosis mengakibatkan gangguan penampilan, tidak percaya diri, hingga kasus berat yang memicu gangguan paru-paru. Maka itu, mungkin bagi Anda yang kerap menderita nyeri punggung cepatlah deteksi dini agar tak terlambat ditangani.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement