SESEORANG dapat saja mengalami skoliosis karena kelainan bentuk tulang belakangnya. Biasanya penyakit ini dialami sejak masa usia remaja.
Ternyata, paling banyak skoliosis dialami oleh remaja perempuan. Bahkan, mereka yang menderita skoliosis, tulang belakangnya dapat berputar ke satu sisi. (Baca Juga: Dampak bila Skoliosis Tidak Ditangani Sedini Mungkin)
Tentu penyakit ini tidak membuat pasiennya merasa nyaman dalam beraktivitas. Bila tak segera ditangani dengan baik dan cepat, penyakit kelainan tulang belakang ini juga dapat menyebabkan komplikasi. (Baca Juga: Membedong Bayi Pengaruhi Bentuk Tulang Belakangnya di Kemudian Hari)
Spesialis Bedah Tulang Punggung dr Phedy SpOT-Spine menjelaskan, sebagian besar kasus skoliosis bersifat ringan. Tapi, dalam kondisi yang fatal, skoliosis juga membuat tulang belakang seseorang melengkung ke samping secara tidak normal.
"Beberapa remaja di Indonesia cukup banyak yang menderita skoliosis. Kalau sudah kena ya menjadi seumur hidup, apalagi kalau tidak diterapi," ujar dr Phedy saat ditemui Okezone di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (27/7/2017).
Salah satu hal yang dikhawatirkan, kasus skoliosis ini bisa jadi berat karena bentuk kelengkungan tulang belakang atau postur yang geser. Bahkan, kelengkungan tulang belakang bisa mencapai 45 derajat. (Baca Juga: 5 Tanda Harus Segera Periksa Tulang Belakang)
Gejala awal skoliosis sangat beragam, pasien akan mengalami nyeri di bahu, pinggul dan terasa pinggangnya tidak rata. Pada kasus fatal, skoliosis juga menyebabkan tulang belikat menonjol.