Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hiii,,, Seramnya Kerajaan Dedemit di Hutan Larangan

Mewan Haqulana , Jurnalis-Jum'at, 07 April 2017 |23:30 WIB
<i>Hiii</i>,,, Seramnya Kerajaan Dedemit di Hutan Larangan
Ilustrasi Hutan Misterius (foto: Shutterstock)
A
A
A

Tidak hanya itu, pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, Hutan Larangan juga dijadikan masyarakat marga sebagai tempat bersembunyi dari kejaran tentara Jepang. Masyarakat yang sembunyi di dalam Hutan Larangan tidak akan ditemukan oleh penjajah. Tapi para penjajah yang masuk ke Hutan Larangan jarang yang bisa keluar lagi.

"Hutan Larangan aman bagi masyarakat pada zaman itu. Anehnya tentara Jepang takut masuk ke hutan tersebut. Makanya nama Hutan Larangan semakin terkenal dan melekat di telinga marga Pangkalan Balai," tuturnya.

Hutan itu adalah tanah Marga, disiapkan oleh leluhur untuk ke depannya dibangun sarana publik yang bermanfaat bagi masyarakat. "Saya sangat setuju hutan ini dibangun tempat pendidikan dan sara publik. Memang untuk itulah hutan jni disiapkan," katanya.

Tapi dia menyayangkan, banyak lahan hutan larangan yang dikuasi oleh orang secara pribadi. Dibuka menjadi perkebunan karet dan dibangun pemukiman. Padahal asal-usul Hutan Larangan ini sangat jelas, merupakan tanah Marga di kala itu atau tanah milik pemerintah, bukan individu seseorang.

"Kami harap pemerintah Banyuasin tegas akan hal ini. Hargailah para leluhur, dengan menyelamtkan kawasan hutan ini dari tangan yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement