Sebelum Lakoni Perawatan Anti-Aging, Pahami Dahulu Penyebabnya
KEHADIRAN tanda-tanda penuaan seperti kulit keriput, kantung mata gelap, garis kerutan di daerah pelipis mata, reduksi produksi kolagen, kulit menipis dan kering, hingga hilangnya elastisitas kulit. Kini tidak lagi hanya melanda orang-orang yang secara usia sudah lanjut, namun juga orang-orang yang notabene dari sisi umur masih tergolong muda.
Maka dari itu, di era millennial seperti sekarang. Baik wanita, pria, tua dan muda berbondong-bondong melakukan sederet prosedur dan perawatan anti-aging untuk mengatasi permasalahan yang disebutkan di atas.
Namun, tindakan pencegahan dan solusi yang tepat tentunya akan jauh lebih baik dilakukan apabila kita sudah mengetahui dengan jelas terlebih dahulu, sebetulnya apa sajakah yang bisa menjadi faktor penyebab terjadinya proses penuaan tersebut. Menjawab apa saja faktor yang mendorong terjadinya proses penuaan di wajah dan tubuh secara umum, dr Anggraeni Noviandini, SpKK selaku Dermato-Venerologist yang ditemui Okezone baru-baru ini, tidak segan untuk berbagi ilmunya.
“Penyebab aging itu sendiri dibagi dalam dua faktor ya, yaitu faktor dari dalam tubuh dan faktor dari luar. Kalau faktor dari dalam itu, murni dari program yang terjadi pada sel-sel dalam tubuh. Proses penuaan dimulai setelah usia 20 tahun, dan efeknya akan terasa di beberapa tahun mendatang. Selain itu faktor seperti gangguan hormon, genetik unik dan tipe kulit yang berbeda-beda dari setiap orang,” papar dr. Anggraeni.
Dokter lulusan Universitas Airlangga ini lebih lanjut memaparkan untuk faktor eksternal penyebab terjadinya penuaan, memang jumlahnya lebih banyak dibanding faktor dari dalam.
“Kalau dari luar itu banyak yang bisa bikin proses penuaan lebih cepat terjadi. Contohnya sebut saja pertama pasti paparan sinar UV matahari, kebiasaan merokok, malnutrisi dalam tubuh karena program diet yang salah, gravitasi, garis ekspresi yang terus berulang, penyakit kronis, sampai stress,” pungkas dr. Anggraeni.
Dengan mengetahui faktor penyebab terjadinya penuaan, maka tindakan pencegahan dan solusi mengatasi masalah aging ini bisa dilakukan jauh lebih tepat sasaran bukan?
(Dinno Baskoro)
