WADUH! Kerja dari Rumah Ada Dampak Buruknya bagi Kesehatan
TERKADANG, orang lebih nyaman bekerja di rumah karena bisa hemat ongkos dan waktu lebih santai. Tapi hal itu malah lebih memicu stres dan gangguan tidur yang tak dapat dielak.
Temuan dari studi PBB yang dilakukan di 15 negara membuktikan, jam kerja di rumah lebih lama karena Anda lebih banyak terdistraksi oleh hal lain. Apalagi bagi seorang ibu, pasti akan diganggu anak-anaknya, sehingga pekerjaannya tertunda.
Penelitian ini didasarkan pada wawancara dengan pekerja dan ahli di 10 negara anggota Uni Eropa, Argentina, Brazil, India, Jepang dan Amerika Serikat. Studi ini mengidentifikasi beberapa jenis karyawan menggunakan teknologi baru untuk bekerja di luar kantor, atau dikenal dengan istilah teleworking.
"Teleworking dapat mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tapi tergantung pada tempat kerja dan karakteristik pekerjaan yang berbeda," kata Peneliti.
Karyawan yang bekerja dari rumah cenderung membutuhkan waktu lama. Malah kegiatan ini memicu tingkat stres yang lebih tinggi sebagai akibat dari gangguan kehidupan pribadinya.
Tidak cuma itu, saat bekerja dari rumah orang juga mengalami gangguan tidur. Di malam hari, dia berusaha menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam.
"Di India, hasil survei menunjukkan bahwa proporsi jam kerja antara di kantor dan di rumah berbeda. Bila diakumulasi, orang bekerja di rumah menghabiskan waktu lebih dari 48 jam per minggu. Hal ini harus dicegah agar tidak memicu stres," pungkas Peneliti, dilansir Zeenews, Senin (20/2/2017).
(Helmi Ade Saputra)
