MENIKMATI hidangan autentik di satu daerah atau negara memang harus jadi satu destinasi saat plesiran. Tapi kadang perbedaan kebudayaan membuat orang kaget dan tak jarang justru menimbulkan kesalahpahaman. Salah satunya di restoran autentik di Jepang yang tak jarang membuat pengunjungnya sakit kepala. Kenapa?
Dilansir dari Rocketnews, Rabu (14/12/2016) pemandangan mengejutkan saat pengunjung dan pemilik restoran di Jepang beradu mulut usai menyantap makanan tampaknya bukan kejadian yang asing. Pengunjung resto yang kebanyakan turis tak jarang merasa kaget saat melihat bill tagihannya karena tidak sesuai dengan perkiraan. Pasalnya ada makanan yang tidak dipesan turut tertera di tagihan.
Ya, pada restoran autentik Jepang pengunjung akan disajikan makanan pembuka yang disebut otoshi. Appetizer ini tidak termasuk dalam pesanan, karena tanpa memesan pengunjung pasti akan disuguhkan makanan kecil ini sambil menunggu makanan pesanan utama.
Menerima makanan yang disuguhkan pastinya pengunjung akan langsung menyantapnya, apalagi jika disajikan di hadapan. Pengunjung pastinya mengira ini adalah makanan bonus, padahal tidak sama sekali. Otoshi bukanlah makanan gratis karena biayanya akan langsung masuk dalam tagihan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ini adalah salah satu tradisi di restoran jepang.
Tak pelak pengunjung yang tidak mengerti akan hal ini menjadi terkejut dan melayangkan protes kepada pemilik resto. Semua masalah akan meningkat saat pengunjung yang datang tidak bisa berbahasa Jepang. Komunikasi dua arah yang saling tidak mengerti inilah yang membuat sakit kepala.
Banyaknya masalah seperti ini membuat sebuah organisasi Okinawa Convention & Visitor Bureau (OCVB) menawarkan bantuan bahasa ketika kejadian ini terjadi. Organisasi ini menyediakan layanan bahasa Inggris yang menjelaskan bagaimana prosedur otoshi dalam tradisi restoran Jepang. Jika semua jelas disampaikan dan saling mengerti pastinya tidak ada lagi pengunjung dan pemilik resto yang sakit kepala karena adu mulut.
Semua negara memiliki tradisi dan kebudayaan yang berbeda, ini adalah kearifan lokal. Jadi ketika Anda menemukan tulisan otoshi dalam bill Anda, nikmatilah makanannya dan terima ini sebagai pengalaman cara makan autentik kuliner Jepang.
(Santi Andriani)