5 Kesalahan Sering Dilakukan saat Menyantap Hidangan Khas Jepang, Jangan Menumpuk Jahe!
SETIAP negara tentunya memiliki cara tersendiri dalam menyantap suatu hidangan. Begitupun dengan Jepang. Selain menggunakan sumpit, ternyata ada sejumlah tata cara dan etika dalam menyantap hidangan khas Negeri Sakura tersebut.
Hal ini sempat dijelaskan oleh sejumlah chef profesional yang telah lama menggeluti bisnis kuliner. Untuk mengetahui lebih lanjut, Okezone telah merangkum beberapa kesalahan yang sering dilakukan para pengunjung saat menyantap hidangan khas Jepang. Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir dari Independent.uk, Kamis (5/10/2017).
BACA JUGA:
Bosan Potongan Mangga Itu-itu Saja, Coba 3 Teknik yang Bisa Diterapkan di Rumah
Hah, Restoran di Meksiko Sajikan Menu Serba Kaktus, Ada Jus hingga Tacos!
Mencelupkan onigiri ke dalam shoyu
Mark Edwards seorang Executive Head Chef of Nobu London & Nobu Berkeley mengatakan, “Sebagian orang sering menghilangkan cita rasa nigiri dengan cara mencelupkannya ke dalam shoyu. Yang mereka perlu lakukan cukup mencelupkan ikan mentah ke dalam shoyu untuk melengkapi rasa lembut dan segarnya. Jangan membiarkan shoyu meresap ke dalam nasi karena justru akan merusak rasanya.”
Menumpuk jahe di atas sushi
"Acar jahe sebetulnya disediakan untuk membersihkan mulut sebelum menyantap olahan sushi lainnya. Bukan untuk dimakan sekaligus bersama sushi,” tutur Chef Nobu Matsuhisa dari Nobu Shoreditch.
Sebagai contoh, ketika Anda baru saja menyantap sepotong sushi tuna dan ingin memakan sushi salmon, makanlah jahe terlebih dahulu agar rasa keduanya tidak bercampur, sehingga Anda masih dapat merasakan cita rasa sushi salmon yang otentik.
Makanlah ramen dengan sopan
Jangan ragu-ragu untuk menyeruput ramen meski suaranya cenderung lebih nyaring dibandingkan saat menyesap kuah sup. Cara ini ternyata dianggap lebih sopan dan menunjukkan rasa hormat kepada chef. Selain itu, menyeruput ramen juga akan membantu Anda mendinginkan mie sehingga mulut tidak akan terbakar.
“Menyuruput ramen hingga terdengar bunyi ‘slurp’ yang sangat keras, merupakan kepuasaan tersendiri bagi para chef,” tutur Shane Zhao, kepala koki restoran atap otentik Jepang di Leeds, Inggris.
