Di lingkungan keraton pun masih tinggal dua golongan bangsawan, yaitu Kaumu atau calon raja atau sultan dan kaum Walaka, semacam legislatif yang berasal dari kaum bangsawan juga.
Di dalam komplek Keraton, wisatawan masih dapat melihat rumah-rumah kediaman keturunan bangsawan, makam-makam Sultan Buton, batu-batu pelantikan, Masjid Agung Kesultanan, dan bangunan unik dan bersejarah lainnya.
"Setiap bentuk atap rumah pun unik. Kalau rumah Kaumu bertingkat tiga, kalau Walaka hanya dua," jelas pemuda yang baru tamat SMA tersebut.
Sekarang ini, masyarakat, pihak keraton, dan dinas pariwisata kota Bau Bau, juga menambahkan Pusat Kebudayaan Wolio, perpustakaan, dan pusat informasi yang juga menyediakan oleh-oleh atau suvenir khas Buton.
Dengan membayar secara sukarela, wisatawan dapat berkunjung ke Komplek Benteng Keraton Wolio Buton ini dari pagi sampai sore.
(Johan Sompotan)