Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tandaki, Budaya Buton yang Tak Pernah Luntur

Erika Kurnia , Jurnalis-Kamis, 25 Agustus 2016 |22:48 WIB
Tandaki, Budaya Buton yang Tak Pernah Luntur
Buton (Foto: Okezone)
A
A
A

Dalam festival, anak-anak yang telah disunat tampil hanya dengan selembar kain berwarna dasar hitam yang dililit ke tubuh dan diikat di satu pundak.

Sebuah mahkota dengan kepala burung warna emas dan hiasan lain menghiasi kepala anak-anak tersebut.

Menurut salah seorang ibu yang menemani salah seorang peserta Tandaki pun menjelaskan maksud dari pakaian yang dikenakan.

"Setelah sunat anak pakai sarung ini saja, sampai luka sunatnya sembuh. Kalau sudah sembuh, baru bisa pakai celana lagi," jelas ibu yang memiliki putra usia tujuh tahun dan mengikuti festival setelah disunat seminggu sebelumnya.

Dalam Festival Budaya Tua Buton 2016 ini, Tandaki dilakukan dengan hajatan makan bersama yang juga menjadi tradisi Buton, yaitu Pekande-kandea yang menyajikan makanan tradisional Buton dalam 2000 talang. Jumat lalu (19 Agustus) atau di pembukaan festival, telah ditampilkan juga acara tindik telinga sebagai perlambang lain khitan bagi anak perempuan.

(Johan Sompotan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement