Akan tetapi mereka yang berhenti merokok, secara signifikan mengurangi risiko mengalami perdarahan subarachnoid. Setelah 6 bulan tanpa merokok, risiko mereka turun ke tingkat bukan perokok.
Penyebab dari pendarahan subarachnoid yang lebih sering ditemukan pada perempuan itu masih belum ditemukan. Namun Lindbohm percaya risiko yang tinggi pada perempuan itu adalah bahaya dari rokok.
Ralph Sacco, ketua neurologi di University of Miami Miller School of Medicine menambahkan, hubungan rokok dengan stroke sebenarnya bukanlah hal baru."Hubungan antara merokok dan perdarahan subarachnoid telah dikenal selama bertahun-tahun," katanya.
Rokok dan tekanan darah tinggi merupakan 2 faktor penyabab pendarahan subarachnoid yang dapat mengakibatkan stroke namun hal itu dapat dihindari oleh masyarakat.
"Studi ini menambahkan bukti lebih kepada masyarakat untuk tidak pernah merokok dan mengontrol tekanan darah mereka untuk menghindari stroke jenis ini," ucap Sacco.
(Amril Amarullah (Okezone))