Orangtua di Jepang banyak menularkan nilai-nilai positif secara langsung pada anak. Tidak hanya sekadar teori, tapi mereka memberi contoh nyata. Seperti, disiplin bangun pagi, mengatur pola makan, berbenah, tidur tepat waktu, serta belajar dan bekerja.
Lain halnya dengan orangtua di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, masih banyak orangtua yang lebih suka bicara daripada memberi contoh. Sebagian orangtua membiarkan dirinya nyaman dengan perilaku tidak disiplin. Tapi ingin punya anak disiplin.
Tidak memanjakan
Ketika anak kesulitan melakukan sesuatu, seperti memasang sepatu, orangtua di Jepang dengan sabar mengajari sampai anak bisa. Tapi di Indonesia, kebanyakan orangtua tidak ingin ambil pusing mendengar keluhan anak, apalagi kalau sampai menangis. Mereka langsung mengambil alih, kemudian memasangkan sepatu.
(Vien Dimyati)