Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

'Artis Instan' di Indonesia Tak Masalah, Asal...

Ariesta Asri , Jurnalis-Kamis, 13 Agustus 2015 |12:10 WIB
'Artis Instan' di Indonesia Tak Masalah, Asal...
Ilustrasi artis instan (Foto: Fansshare)
A
A
A

MASIH ingat fenomena Sinta Jojo yang sempat ngetop lewat cover lagu 'Keong Racun' di Youtube? Atau Norman Kamaru yang mendadak terkenal lewat video 'Chaiya chaiya?'

Saat itu video keduanya menjadi fenomena.

Sinta, Jojo, dan Norman Kamaru laris manis diundang banyak stasiun televisi. Cepat terkenal, cepat pula hilangnya. Saat publik mulai bosan, nama mereka pun perlahan-lahan meredup.

Fenomena ini bisa disebut dengan ‘artis instan’. Di Indonesia, Youtube bukan satu-satunya jalan pintas. Ajang-ajang berbakat di berbagai stasiun televisi swasta banyak diminati karena bisa membuat seseorang menjadi ‘artis instan’.

Hal ini ditanggapi oleh Agung Saputra selaku pemilik Bentuk Management, manajemen artis yang menaungi sederatan artis muda seperti Stuart Collin dan Stefan William. Menurutnya, pasar hiburan Indonesia yang bergerak cepat memang membutuhkan talenta baru untuk mendongrak rating.

“Kalau dibilang instan saya setuju. Instan sebenarnya tidak masalah, asal artis bisa menampilkan kualitas mereka. Lewat ajang pencarian bakat misalnya, justru ditemukan talenta-talenta baru,” ujarnya saat ditemui Okezone di bilangan Tebet Jakarta.

Meski tidak mempersalahkan soal instan, Agung sebagai pencari talenta sangat mementingkan kualitas. Kualitas tersebutlah yang nantinya menolong artis untuk tetap bertahan di dunia hiburan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement