Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Biasakan Cuci Tangan, Balita Berujung Maut

Dewi Kania , Jurnalis-Kamis, 23 Oktober 2014 |13:43 WIB
Tak Biasakan Cuci Tangan, Balita Berujung Maut
Lupa cuci tangan picu kematian balita (Foto: washhand)
A
A
A

SETIAP  tahun, lebih dari lima juta balita Indonesia meninggal karena kurangnya perhatian masalah kebersihan, termasuk lupa cuci tangan. Akibatnya, diare menggerogoti tubuh si balita dan berujung maut.

Dikatakan dr Ariani Dewi Widodo SpA, sebelum ada gagasan program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), angka kematian balita setiap tahun meningkat. Kasus ini meresahkan banyak kalangan, lantaran para balita juga sebagai salah satu aset bangsa.

“Fakta kesehatan sebanyak 6,9 juta balita meninggal setiap tahun. Penyebab kematian terbanyak adalah pneumonia dan diare,” ungkap dokter spesialis anak yang praktik di Tania Kids Center, saat ditemui Okezone di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, belum lama ini

Namun, lanjutnya, sejak ada program CTPS ada penurunan angka kematian balita yang cukup signifikan. Menurutnya, CTPS menjadi metode efektif untuk mencegah dua penyakit itu.

“CTPS dengan air mengalir terbukti dapat menurunkan  risiko diare hingga 50 persen dan ISPA hingga 45 persen, sehingga penting sekali menanamkan pengetahuan dan kebiasaan CTPS, terutama pada anak-anak dan ibu,” paparnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement