Adil Berbagi Warisan? Perhatikan Masalah Komunikasi

BAGI-BAGI warisan bukan perkara mudah untuk dijalankan. Salah-salah membagi, pertengkaran antar anggota keluarga justru terjadi.
 
Urusan membagi warisan memang menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Pasalnya, realita di lapangan menunjukkan jika urusan membagi warisan ini kerap membuahkan perseteruan dan suasana keluarga semrawut. Parahnya, hal itu sering terjadi ketika orang yang ditinggalkan belum lama pergi.
 
Membagi warisan sebelum orang yang meninggal genap 40 hari hanya akan menimbulkan ketidakpantasan, serta perseteruan sengit karena masing-masing anggota keluarga masih diliputi rasa emosional.
 
Veronika Soepomo MSi, Psikologist Psychological Practice Kasandra Associates mengatakan, bahwa adanya fenomena tersebut kemungkinan dikarenakan keluarga itu kurang memahami arti sebuah keluarga.
 
“Hal ini dikarenakan ikatan mereka hanya secara biologis tetapi ikatan secara psikologis terjadi sebuah keretakan. Maksudnya di sini, mereka kurang memahami arti sebuah keluarga dengan segala kedekatan emosi yang bisa saling bicara dengan hati dan rasional,” jelas Veronika saat berbincang dengan okezone melalui e-mail, Selasa (7/2/2012).
 
Veronika melanjutkan, demi menghapus keberadaan perseteruan tersebut, anggota keluarga sebenarnya dapat melakukan tindakan pencegahan agar perebutan warisan tersebut tidak perlu terjadi. Dan kunci terpenting untuk mengatasi itu semua, yakni adanya jalinan komunikasi yang baik di antara anggota keluarga.
 
“Komunikasikan semua permasalahan secara baik-baik dan ajak semua anggota keluarga melakukan rapat. Setelah itu, panggillah ahli hukum yang bisa memberikan konsultasi pada hak waris keluarga. Seringnya, banyak terjadi perseteruan dikarenakan warisan keluarga. Alhasil, anggota keluarga pun jadi berantakan dan saling bermusuhan. Padahal harta warisan biasanya kalau diperebutkan bisa tidak berkah,” tutupnya.(ind)

(Tuty Ocktaviany)