Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketika Cinta Bertasbih 2: Kalau Jodoh Tak Akan ke Mana

Tomi Tresnady , Jurnalis-Jum'at, 18 September 2009 |11:31 WIB
Ketika Cinta Bertasbih 2: Kalau Jodoh Tak Akan ke Mana
(Foto: Elang Riki Yanuar/okezone)
A
A
A

SEOLAH jarum jam berhenti berdetak di Kairo, Mesir. Ini  pertanda bagi Azzam harus angkat kaki dari negeri pencipta ulama-ulama tersohor itu untuk memulai kehidupan baru di negerinya sendiri, yakni Indonesia.

Tak ada kebanggaan bagi diri Azzam yang mempunyai tipikal rendah hati ini setelah 9 tahun lamanya berkutat di perkuliahan untuk mendalami agama Islam secara akademik di Mesir, tak ada niat untuknya untuk menjadi seorang ustadz atau berkecimpung di lingkungan pesantren.

Sepeninggal Bapaknya, Azzam harus bekerja keras menghidupi Ibu dan kedua adiknya dengan memanfaatkan peluang usaha yang dimilikinya, termasuk menekuni bisnis mengantarkan paket logistik. Namun tetap saja ibunya yang biasa disapa Bu'e (Niniek L. Karim) tidak puas dengan kerjaan anaknya karena tidak sepadan dengan kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir.

Namun Azzam tetaplah Azzam yang punya optimisme tinggi terhadap usahanya. Dengan sang adik, Husna (Meyda Sefira) punya inovasi lain yakni membuat kedai bakso â€~cinta' untuk merebut pangsa pasar kalangan remaja, dan memang usahanya bisa dibilang berhasil.

Melihat keberhasilan dalam mengelola usaha, membuat Azzam bisa membuat sang Bundanya tersenyum. Tapi lagi-lagi belum puas, hanya karena Azzam masih sendiri tanpa ada perempuan yang jadi pendamping hidup.

Di sinilah pergulatan kisah cinta pemuda lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir sesungguhnya. Di Sraten, Kartasura, Jawa Tengah, tempat ini menjadi rentetan peristiwa selanjutnya setelah Kairo tempat Azzam mencari pujaan hati.

Sosok Elliana (Alice Sofie Norin) punya segalanya, cantik, berpendidikan, dan anak diplomat pula. Namun hasrat Elliana untuk bisa menaruh hati pada Azzam tak pernah terbalaskan. Azzam yang masih memegang erat tradisi merasakan perbedaan yang curam dengan Elliana yang kebarat-baratan.

Cinta dalam pandangan pertama bagi Azzam tetaplah Anna (Oki Setiana Dewi) yang telah jatuh pada dekapan Furqon (Andi Arsyil Rahman) sahabatnya yang punya orang tua kaya raya, dan kedua insan itu akan segera melangsungkan pernikahan kala sesampainya di Indonesia.

Azzam sudah mengikhlaskan jika Anna diperisteri sahabatnya sendiri, dan memilih untuk mencari gadis lain yang bisa membuat bahagia Bu'e dan kedua adiknya. Diajaklah Azzam oleh tetangganya untuk diperkenalkan pada Vivi (Asmirandah) yang baru lulus kuliah di kedokteran UI.

Azzam memang jatuh hati oleh kecantikan Vivi dan berniat untuk segera mempersuntingnya, namun malang bagi Azzam, walau lamaran sudah terjadi, dirinya mengalami kecelakaan bersama Ibunya dan harus merelakan orang tua satu-satunya itu meninggal dunia untuk selama-lamanya.

Akibat kecelakaan itu pula, calon isterinya Vivi juga memilih dipersunting pria lain atas desakan Ibunda Vivi sendiri. Penderitaan Azzam sungguh amat berat untuk dijalani.

Di lain hal, Furqon yang sudah menikahi Anna secara resmi belum juga bisa memberikan nafkah batin yang menjadi hak sang isteri, dan itu sudah berlangsung 6 bulan lamanya. Furqon yang masih trauma dengan vonis dokter di Mesir yang sudah memvonisnya positif terkena HIV, tak ingin jika darahnya menularkan HIV pada Anna. Ketika Anna tahu, dirinya memilih bercerai dari Furqon.

Cerita selanjutnya memang sudah bisa ditebak, Azzam bakal bertemu kembali dengan Anna, putri Kiai Lutfi (Deddy Mizwar) pimpinan Pondok Pesantren di Wangen, Polanharjo, Jawa Tengah. Atas permintaan Azzam pada Kiai Lutfi untuk dicarikan jodoh untuknya siapapun perempuan yang diyakini Kiai Lutfi cocok, Azzam akan menerimanya.

Dan tak disangka oleh Azzam, ternyata Kiai Lutfi memilih anak perempuannya yang sudah menjanda itu menyerahkannya pada Azzam.

Ketika Cinta Bertasbih 2 ini memang lebih pada pergulatan masalah cinta, kisah pencarian cinta yang dilakukan oleh Azzam sebagai tokoh utama di film ini. Bagi Anda yang pernah menonton film KCB yang sebelumnya tentu tak akan tenang jika belum menonton episode terakhir ini.

Kualitas akting para aktor dan aktris pendatang baru cukup baik, namun tetap saja ada kekurangan. Misalnya saat adik pertama Azzam, Husna (Meyda Sefira), beberapa kali menangis, tapi tidak mengeluarkan air mata sedikitpun. Saat Anna dan Furqon yang sudah menjadi muhrim, Anna tetap tidak memperlihatkan rambutnya di depan Furqon.

(Novi Muharrami)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement