Saat menghubungi ayah Tina yang ternyata sudah menikah lagi, ayah Tina sempat berusaha untuk hadir, namun motornya rusak. Akhirnya, Bu Mita mencoba menghubungi ibu Tina, namun keberadaannya tidak diketahui dan jarang pulang ke rumah.
Tina pun disebut hanya tinggal berdua dengan kakak laki-lakinya yang duduk di bangku kelas 2 SMA. Tina juga disebut sering datang mengunjungi ayahnya yang tinggal di rumah neneknya.
Bu Mita mengaku tidak bermaksud ingin menjelekkan orang tua Tina. Terlebih, ia tak menyangka bahwa video tersebut akan viral. Ia hanya ingin menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Tina dan orang tua yang seakan acuh.
Padahal, menurutnya, anak tidak bisa memilih untuk dilahirkan ke dunia dengan keluarga yang seperti apa. Ia pun hanya bisa memeluk Tina dan berusaha menguatkannya saat menangis selama dua jam tanpa henti.
"Kewajiban untuk memberikan kepedulian dan perhatian adalah tugas orang tua. Dan anak berhak mendapatkan perhatian itu dari orang tua. Karena anak tidak meminta untuk dilahirkan dari keluarga yang mana dengan keadaan seperti apa," tambahnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)