Mirisnya, para penipu kemudian menghubungi keluarganya dan menuntut uang tebusan sebesar USD 500.000 untuk pengembalian abunya.
Kementerian Luar Negeri Belarusia telah mengonfirmasi insiden tersebut dan membantu keluarga melalui jalur diplomatik. Ibu Kravtsova dilaporkan bernegosiasi dengan para penipu, yang akhirnya setuju untuk mengembalikan abu jenazah tanpa pembayaran. Ia berencana pergi ke Myanmar untuk mengurus proses pemulangan abu anaknya.
Laporan PBB tahun 2023 memperkirakan sekitar 120.000 korban perdagangan manusia saat ini ditahan di Myanmar — sebagian besar berasal dari Vietnam, India, dan Sri Lanka, serta beberapa dari Rusia dan negara-negara Eropa Timur — yang dipaksa bekerja di kompleks penipuan sebagai budak modern.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)