JAKARTA – Jepang dikenal sebagai negara dengan budaya kerja yang unik dan kreatif. Di balik kedisiplinan dan etos kerja tinggi masyarakatnya, terdapat sejumlah profesi yang hanya bisa ditemukan di Negeri Sakura.
Pekerjaan-pekerjaan ini lahir dari kebutuhan sosial, budaya, hingga gaya hidup masyarakat Jepang yang khas. Berikut lima pekerjaan unik yang hanya ada di Jepang.
Salah satu pekerjaan paling ikonik di Jepang adalah oshiya, atau petugas pendorong penumpang di stasiun kereta. Mereka bertugas memastikan semua penumpang dapat masuk ke dalam gerbong, terutama saat jam sibuk. Profesi ini biasanya ditemui di stasiun besar seperti Shinjuku dan Tokyo Station. Meski terdengar ekstrem, peran oshiya sangat penting demi menjaga ketertiban dan efisiensi transportasi publik di Jepang.
Becak khas Jepang atau jinrikisha menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama di kawasan seperti Asakusa (Tokyo) dan Kyoto. Para penarik becak ini bukan sekadar pengemudi, tetapi juga pemandu wisata yang ramah dan berpengetahuan luas tentang sejarah serta budaya setempat. Profesi ini membutuhkan kekuatan fisik yang prima sekaligus kemampuan komunikasi yang baik.
Industri hiburan malam di Jepang memiliki konsep unik bernama host dan hostess club. Berbeda dari anggapan umum, tempat ini tidak hanya ditujukan untuk pria, tetapi juga untuk wanita. Di host club, pekerja pria akan menemani pelanggan perempuan berbincang dan bersantai. Sementara di hostess club, pekerja perempuan menemani pelanggan laki-laki. Tujuan utamanya adalah memberikan hiburan sosial, menemani, mendengarkan, dan menciptakan suasana nyaman tanpa unsur fisik atau hubungan pribadi di luar profesionalisme.
Fenomena kesepian di kota-kota besar Jepang melahirkan profesi rent-a-friend, yaitu jasa penyewaan teman untuk berbagai keperluan. Klien bisa menyewa seseorang untuk menemani makan, menghadiri acara, hingga sekadar berbincang. Pekerjaan ini dilakukan secara profesional dan semakin populer di kalangan masyarakat urban Jepang yang sibuk dan sering merasa kesepian.
Budaya ohitorisama, atau menikmati waktu sendirian, semakin berkembang di Jepang. Dari situ muncul profesi ohitorisama planner, yaitu seseorang yang membantu merancang kegiatan solo, seperti makan malam, perjalanan wisata, atau aktivitas relaksasi khusus untuk individu. Profesi ini menggambarkan bagaimana masyarakat Jepang sangat menghargai kenyamanan dan kemandirian pribadi.
Lima profesi unik ini menunjukkan bagaimana Jepang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan sosial dan budaya masyarakatnya. Dari pendorong penumpang di stasiun hingga penyewa teman dan perencana aktivitas solo, setiap pekerjaan mencerminkan kreativitas serta kepekaan terhadap gaya hidup modern tanpa meninggalkan nilai-nilai khas Jepang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)