JAKARTA - Kejadian keracunan makan bergizi gratis (MBG) terus berulang yang justru menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto bahkan memerintahkan penutupan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah hingga melakukan beberapa evaluasi.
Keracunan pada anak tentu sangat berbahaya untuk kesehatan mereka. Keracunan dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan anak, yang berpotensi menimbulkan efek jangka panjang pada sistem saraf pusat, kemampuan kognitif, dan kesehatan secara keseluruhan.
Tubuh anak-anak lebih rentan terhadap racun karena ukurannya yang lebih kecil dan organ-organ yang belum berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap bahaya jangka panjang dari zat-zat seperti timbal, merkuri, dan pestisida tertentu.
Untuk itu, orang tua perlu tahu apa saja dampak buruk bagi kesehatan anak bila kerap mengalami keracunan makanan agar bisa lebih waspada menyiapkan asupan untuk buah hati. Berikut dampak buruk keracunan ke kesehatan anak:
Melansir Washington Poison Center, dampak buruk pada anak-anak bila keracunan ialah masalah pada neurologis dan kognitif. Paparan racun, bahkan pada kadar rendah, dapat mengakibatkan penurunan IQ, gangguan perhatian, dan kesulitan belajar.
Keracunan akan zat merkuri juga dapat menyebabkan malformasi kongenital dan memengaruhi pemikiran serta perkembangan kognitif buah hati.
Beberapa paparan racun terkait dengan perkembangan masalah perilaku. Banyak racun berdampak langsung pada perkembangan otak dan sistem saraf, yang masih terbentuk pada anak-anak.
Tubuh anak-anak lebih kecil, dan metabolisme mereka lebih cepat, sehingga dosis racun yang sama dapat memiliki efek yang jauh lebih besar. Paparan jangka panjang dapat mengubah kimia otak, yang menyebabkan perubahan perilaku atau kognitif yang bertahan lama.
Masalah kerusakan organ juga bisa terjadi bila anak sering keracunan. Racun dapat memengaruhi paru-paru, ginjal, jantung, dan saluran pencernaan.
Keracunan dapat memengaruhi organ internal dan sistem tubuh anak dengan cara yang sangat serius atau tahan lama. Efek spesifik tergantung pada jenis racun, jumlah, durasi paparan, dan usia/ukuran anak.
Keracunan juga bisa memengaruhi pertumbuhan pada buah hati. Paparan bahan kimia tertentu dalam kandungan atau anak usia dini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan konsekuensi kesehatan jangka panjang lainnya.
Racun dapat mengganggu bagaimana tubuh menyerap nutrisi atau organ kerusakan yang terlibat dalam pertumbuhan. Beberapa dampaknya seperti keracunan timbal yang bisa mengganggu perkembangan tulang dan menurunkan kadar hormon pertumbuhan, mengganggu metabolisme dan fungsi hormon.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)