“Kualitas hidupnya bisa kembali seperti dulu. Metabolismenya lancar, tekanan darahnya juga terkontrol, dan yang paling penting umurnya bisa panjang,” tambahnya.
Di tengah manfaat transplantasi untuk pasien gagal ginjal, Dr. Renan mengatakan adanya tantangan bagi rumah sakit, salah satunya rendahnya angka pendonor. Dr. Renan menjelaskan bahwa pemerintah berupaya melakukan edukasi publik berkelanjutan, dan pelibatan tokoh agama atau masyarakat untuk peningkatan donor.
“Cuma di Indonesia soal donornya masih jadi masalah. Pemerintah akan menyediakan sarana-sarananya. Jadi bagaimana kita meyakini masyarakat bahwa mendonorkan ginjal tidak berbahaya,” paparnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)