JAKARTA - Tren perawatan kulit ala Korea dengan sepuluh langkah sempat menjadi tren global yang memikat banyak orang, terutama para pecinta kecantikan. Dari pembersih ganda, toner berlapis, hingga berbagai serum dan masker, ritual panjang ini dipercaya mampu menghadirkan kulit mulus bersinar.
Namun, semakin banyak pakar yang mengingatkan bahwa tren tersebut tidak selalu membawa manfaat, bahkan bisa menjadi bumerang bagi kesehatan kulit.
Salah satunya datang dari dr. Giovanni Abraham, dokter sekaligus beauty educator, yang menegaskan bahwa pemakaian produk berlapis-lapis justru berpotensi merusak pelindung alami kulit.
“Tidak perlu FOMO pakai 10 step skincare, sebenarnya itu hanya mitos. Justru hal tersebut dapat membuat kulit menjadi iritasi,” tegas dr. Giovanni.
Menurut dr. Giovanni, rutinitas perawatan kulit seharusnya menekankan konsep basic skincare, seperti pembersih yang lembut, pelembap sesuai jenis kulit, dan tabir surya yang digunakan setiap hari. Ketiga langkah ini sudah cukup untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang.
“Produk tambahan seperti serum yang memiliki bahan aktif dapat digunakan bila ada masalah spesifik, misalnya jerawat atau hiperpigmentasi,” jelasnya.
Skincare minimalis kini menjadi jawaban atas kebutuhan perawatan yang efektif namun tidak berlebihan. Skincare minimalis adalah pendekatan merawat kulit dengan produk secukupnya, fokus pada kualitas dan kebutuhan spesifik, bukan jumlah tahapan. Konsep ini mengutamakan prinsip sederhana: bersihkan, rawat, dan lindungi.
Selain itu, skincare minimalis juga dinilai efisien secara waktu dan biaya. Konsumen tidak perlu membeli banyak produk, melainkan fokus pada formula yang benar-benar bekerja. Pendekatan ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan, karena mengurangi limbah kemasan serta pemakaian bahan berlebih.
Dalam kesempatan yang sama, Founder UNES Loki menjelaskan kandungan skincare dengan formulasi Supramolekul 577 dan Youbai An. Formulasi 577 ini merupakan bahan yang lebih terkenal manfaatnya untuk pencerah kulit dan orang Indonesia sangat membutuhkannya.
“Jika skincare ini digunakan selama beberapa menit, semua orang bisa merasakan bahwa kulitnya menjadi lebih cerah. Jika ingin cantik, fokuslah para perawatan menjaga kesehatan kulit, bukan menggunakan filter kamera yang kini banyak diandalkan banyak orang,” ucap Loki.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)