Daftar Tokoh Perempuan yang Berperan di Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Gilang Rian Syahputra, Jurnalis
Kamis 14 Agustus 2025 10:47 WIB
Daftar Tokoh Perempuan yang Berperan di Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Foto: Okezone)
Share :

3. SK Trimurti

Surastri Karma Trimurti, atau SK Trimurti, adalah aktivis pergerakan perempuan muda yang sempat ditunjuk untuk mengibarkan bendera Merah Putih saat Proklamasi Kemerdekaan. Namun, ia menolak tugas tersebut karena saat itu hanya mengenakan kebaya dan jarik, serta merasa bendera sebaiknya dikibarkan oleh seseorang yang berseragam. Atas pertimbangannya itu, ia merekomendasikan Latief Hendraningrat dari PETA (Pembela Tanah Air).Perempuan kelahiran Boyolali, 11 Mei 1912 ini, berprofesi sebagai wartawan dengan tulisan-tulisan yang kerap membuat pemerintah Belanda gerah. Ia dikenal vokal menentang kolonialisme dan menolak segala bentuk penjajahan Belanda. Sebelum terjun ke dunia jurnalistik, SK Trimurti pernah mengajar di sekolah dasar di Surakarta, Bandung, Banyumas, dan Solo pada 1940. Meski sering menjadi sorotan tajam pihak kolonial, semangatnya tak pernah surut, bahkan semakin berani menyuarakan pemikirannya melalui tulisan.

4. Gonowati Djaka Sutadiwiria

Gonowati Djaka Sutadiwiria adalah mahasiswi sekolah tinggi kedokteran Ika Daigaku asal Semarang sekaligus anggota Palang Merah Indonesia (PMI). Ia berperan dalam penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.Pada saat itu, Gonowati bertugas sebagai anggota pengamanan untuk memastikan jalannya proklamasi berlangsung aman dan tertib, mengingat adanya kekhawatiran tentara Jepang akan mengacaukan acara bersejarah tersebut. Dalam masa perang kemerdekaan, ia juga aktif sebagai anggota PMI yang membantu mengumpulkan obat-obatan.

5. Satsuki Mishima

Perempuan asal Jepang ini turut berjasa dalam momen menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sebagai sekretaris urusan rumah tangga Laksamana Maeda, ia berinisiatif meminjamkan mesin ketik untuk pengetikan naskah proklamasi. Saat itu, di rumah Laksamana Tadashi Maeda hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji. Dengan dikawal beberapa pemuda, Satsuki meminjam mesin ketik buatan Jerman dari Kolonel Hermann W. Kandeler, komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM (kini Pertamina) di Koningsplein, atau Medan Merdeka Timur.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya