KOPI menjadi salah satu minuman yang paling digemari oleh banyak masyarakat. Efek kafein yang terkandung dalam kopi dapat membantu meningkatkan energi dalam tubuh.
Kopi adalah minuman yang berasal dari biji-bijian yang mengandung berbagai zat gizi dan senyawa aktif seperti kafein, karbohidrat, protein, lemak, antioksidan, vitamin, dan mineral. Kopi tidak hanya memberikan rasa dan aroma khas, tetapi juga menawarkan manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan sewajarnya.
Namun masih banyak yang takut mengkonsumsi kopi mempengaruhi kesehatan fisik, yuk simak beberapa fakta dan mitos konsumsi kopi yang wajib kamu ketahui.
Mengutip Instagram @doctorsnrumors, Senin (9/6/2025), terdapat berbagai fakta menarik tentang kopi yang belum banyak diketahui. Berikut fakta dan mitos dalam mengkonsumsi kopi menurut ahli kesehatan:
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Victoria Cyntia Yogya Astuti, Sp.PD, ia menyebutkan berdasarkan data dari Framingham Heart Study bahwa faktanya kopi dalam jumlah yang wajar dapat menurunkan penyakit kardiovaskular. Sehingga bukan kopi yang menjadi penyebab utamanya, melainkan gaya hidup yang dijalani sehari-hari.
Berdasarkan postingan yang diunggah oleh @doctorsnrumors, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ika Kartiyani, Sp.PD, menyatakan bahwa konsumsi kopi saat hamil diperbolehkan. Namun, ia menyarankan agar asupan kafein selama kehamilan tidak melebihi 200 mg per hari, atau setara dengan 1-2 cangkir kopi seduh. Anjuran ini telah didukung dan dibuktikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Atika Nurmalita, Sp.A yang didasari oleh American Academy Of Pediatrics, anak-anak tidak disarankan untuk konsumsi kafein karena dapat mengganggu pola tidur, sistem saraf yang masih berkembang hingga konsentrasi.
Kafein memang memiliki efek diuretik, namun efeknya tergolong ringan. Jika dikonsumsi dalam batas wajar, kopi justru dapat berkontribusi sebagai cairan bagi tubuh. Namun, konsumsi kopi tetap perlu diimbangi dengan minum air putih, terutama saat cuaca panas dan aktivitas sedang padat, fakta tersebut menurut dr. Yanuarizka Buenito, Sp.PK, Dokter Spesialis Patologi Klinis.
Asumsi yang mengatakan bahwa kopi dapat menyebabkan efek ketergantungan yang parah adalah mitos. Menurut Dokter Spesialis Neurologi, dr. Adinda Putri Larastiti, Sp.N, kafein memang bisa membuat ketergantungan, namun batasnya masih ringan. Kandungan kafein sangat berbeda dengan zat adiktif lainnya, sehingga efeknya tidak akan mengganggu gangguan psikologis maupun sosial. Perlu dicatat bahwa konsumsilah kopi sesuai takarannya seperti 2-3 cangkir sehari, agar tidak mengganggu kesehatan.
Faktanya justru kopi bisa menurunkan diabetes tipe 2 jika dikonsumsi tanpa gula. Berdasarkan pernyataan dr. Yohana Prima Ceria Anindita, Sp.PD selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam bahwa kopi memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan efek positif pada sensitivitas insulin.
Fakta yang disampaikan oleh dr. Ayu Ika Puspita, dokter sekaligus Manager Yanmed, menjelaskan bahwa kopi belum tentu menyebabkan maag kambuh jika dikonsumsi setelah makan dan dalam batas yang wajar. Memang, pada sebagian orang kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung, tetapi perlu diingat bahwa tingkat toleransi setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali reaksi tubuh masing-masing sebelum memutuskan untuk mengonsumsi kopi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)